Kamis, 01 April 2010

Kickfest 2010 (Get Real)



KICKFEST hanyalah satu dari sekian banyak program yang dimiliki oleh KICK (Kreative Independent Clothing Kommunity) sebagai wadah dari industri clothing dan distro di Indonesia. Dilaksanakan setiap satu tahun sekali di beberapa kota di Indonesia, acara ini adalah salah satu program untuk penguatan dari industri itu sendiri. Dan di tahun ke empat penyelenggaraannya, tahun ini KICKFEST mengusung tema “GET REAL!”.

Tanpa disadari sejak dilaksanakan pertama kali hingga kini sudah tidak terhitung banyak acara sejenis yang telah diselenggarakan. Dan semua harus menerima kenyataan ini, bahwa KICKFEST telah menjadi fenomena yang menginspirasi banyak orang untuk terjun di industri ini atau mengadakan acara serupa. Dan tentunya dengan banyaknya acara serupa diharapkan tujuan penguatan dari industri ini akan semakin terbentuk.

GET REAL! KICKFEST telah menjelma menjadi alat tolak ukur dalam perkembangan industri kreatif di bidang fashion. Hal ini membuktikan bahwa rasa nasionalisme bangsa ini, terutama anak muda, terhadap produk lokal tidak perlu disangsikan lagi.

GET REAL! bahwa bangsa ini seharusnya bangga karena industri clothing dan distro tanah air telah bertahan selama kurang lebih 15 tahun. Dan dari tahun ke tahun selalu melahirkan pengusaha muda baru, dimana mereka mampu membangkitkan sisi idealisme dalam berkreatifitas khususnya dibidang fashion (distro dan clothing). Dan tentunya kita semua sepaham bahwa tanpa idelisme, suatu produk hanyalah suatu produk dan tidak lebih dari itu.

GET REAL! bahwa KICKFEST menjadi suatu event clothing dan distro yang paling dinantikan dari tahun ke tahunnya karena mampu memasukan unsur idealisme di dalamnya, bahkan gaung KICKFEST semakin hari semakin besar.

Dan pada akhirnya semua harus kompak menyerukan GET REAL! bahwa KICKFEST adalah acara industri kreatif terbesar di tanah air!

Sumber: http://kickfest.com/



Selasa, 30 Maret 2010

Kickfest 2009 (Speak Louder)




Pemerintah mencanangkan tahun 2009 ini sebagai Tahun Industri Kreatif. Berbicara pengembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia, Industri Clothing Lokal dan Distro (Distribution Outlet) adalah salah satu contoh tersukses bagaimana sebuah industri berkembang secara mandiri, berbasiskan desain dan pergerakan komunitas.

Berawal sekitar pertengahan tahun 90-an, disaat krisis melanda Indonesia, siapa sangka malah melahirkan benih daya hidup dari sekelompok anak muda di kota Bandung, membangun 5 label clothing dari sebatas kesamaan hobi (music, skateboard, BMX) dalam komunitas independent, hingga kemudian mewabah ke berbagai kota. “Sampai saat ini Jumlah clothing dan distro mencapai 1.000, yang tersebar di 94 kota di seluruh Indonesia,” ungkap Ade Andriansyah, sekertaris KICK (Kreative Independent Clothing Kommunity).

KICK adalah forum bisnis dari para pengusaha Clothing Lokal dan Distro yang dibentuk pada September 2006, demi meningkatkan dan mengeratkan komunikasi serta koordinasi untuk memajukan usahanya meliputi wilayah Legal, Business Development, Marketing Campaign dan Event. Hingga saat ini KICK sudah mengantongi 160 anggota; 60 anggota tetap dan 100 anggota terdaftar yang tersebar di 7 Kota : Bandung (Pusat), Jakarta, Yogyakarta, Makassar, Lampung, Surabaya dan Malang.

Kickfest 2009, Speak Louder!

Tahun 2009 adalah tahun ketiga penyelenggaraan Kickfest. Dilaksanakan untuk pertamakalinya di Bandung (Agustus 2007) selama 3 hari, diikuti oleh 107 clothing dari 9 kota serta sukses menghadirkan transaksi lebih dari Rp. 3.5 Milyar dengan total pengunjung sebanyak 300.000 orang. Selanjutnya pada tahun 2008 Kickfest digelar di 3 kota : Yogya (April 2008) menghadirkan 97 booth eksebitor dengan total Omzet selama 3 hari mencapai 5 Milyar Rupiah dan jumlah pengunjung 64,000 orang, Makassar (Mei 2008) dengan eksibitor sejumlah 64 booth dan Total Omzet 3 hari mencapai 5 Milyar Rupiah dan dihadiri 42,000 pengunjung.

Sebagai puncak rangkaian Kickfest 08 diselenggarakan di Lapangan Gasibu dan Ruas Jalan Diponegoro, Bandung, pada 1 – 3 Agustus 2008. Diikuti 160 booth clothing lokal dari 9 kota & 8 negara (UK & Asia Timur – British Council), 20 booth komunitas HelarFest dan 10 booth komunitas KICK (Indie Record Label, Skateboard, Low Rider, dan lain-lain). “Selama 3 hari perhelatan, sukses menghadirkan 350.000 pengunjung, dan terjadi transaksi penjualan secara fantastis sebesar 15 Milyar Rupiah,” Ujar Reza Pamungkas dari Independent Network Indonesia, event management Kickfest 08 di Bandung. “Untuk saat ini karena pelaksanaan Pemilu, Kickfest 2009 direncanakan akan digelar di 2 kota yakni Yogya dan Bandung, belum tahu bila ada animo dari kota-kota lain,” tambah Reza.

Dari 160 clothing & distro yang tergabung dalam KICK, sekitar 103 merk clothing & Distro akan hadir dalam perhelatan Kickfest09 di Jogja Expo Center (17-19 April 2009). ”Tidak semua clothing dan distro bisa ikut Kickfest karena ada proses screening dari KICK”, ungkap Joseph Siddi, Event Coordinator KICK. “Kriteria itu antara lain usia eksistensi perusahaan minimal sudah 4 tahun, memiliki visi yang sama yakni tidak sekadar jualan tapi lebih ke attitude, serta menjunjung nilai originalitas,” Tambah Joseph Siddi. Dengan kriteria tersebut, pantas kalau KICKFEST hanya akan menampilkan merk dari clothing ternama, berdedikasi tinggi pada pergerakan lokal (local movement) serta dapat dipertanggung-jawabkan originalitasnya. Sebut saja Slackers, Screamous, Invictus, Is This It, Dloops, Airplane, 347/unkl, God Inc dan banyak lagi.

”Kickfest adalah bukti keberhasilan eksistensi pergerakan lokal dalam industri kreatif tanah air,” Kata Reza Pamungkas. ”Baik ada atau tidak ada sponsor, pergerakan ini akan tetap berjalan sebagai sebuah pembuktian,” lanjut Reza. Independent Network Indonesia, yang sudah eksis selama 10 tahun dalam event management consultant merasa terhormat untuk terlibat dan bersinergi lagi dalam Kickfest 09. “Independent sedang menyiapkan program mini expo di Nagoya Jepang, untuk memperkenalkan berbagai pergerakan anak muda Indonesia, tak terkecuali produk clothing dan distro,” jelas Reza. Semoga Kickfest akan menjadi momen untuk mengangkat potensi lokal, sesuai dengan jargon Kickfest 09 berbunyi “Speak Louder”.

“Puasa belanja dulu sampai 17 April, karena hanya di Kickfest bisa didapat produk clothing dari merk-merk terkenal,” ucap Siddi. Selain menawarkan produk clothing branded, Kickfest 09 juga akan dimeriahkan oleh komunitas Independent mulai dari music, Skateboard dan sebagainya.

***

Kickfest 2009 Jogja

Kobaran api semangat tahun 2009 sebagai tahunnya industri kreatif semakin terasa. Beberapa ajang pameran industri kreatif dari bidang UKM, seni budaya dan pariwisata, kerajinan, penerbitan hingga IT sudah dilaksanakan semenjak roda waktu tahun ini bergulir. Peserta dan pengunjung pun berbondong-bondong memadati pameran yang diadakan. Pameran seolah menjadi pesta gula. Pengunjung tidak bedanya dengan semut-semut yang mengerumuni area pameran.

Padatnya pengunjung juga menjadi pemandangan umum selama 3 hari gelaran KickFest 2009 di Jogja. Ajang tahunan terbesar pameran pakaian produksi Indonesia tersebut menjadi magnet yang menarik bagi para konsumen dan pecinta fashion yang sedang in. Menurut Reza Pamungkas, Project Director KickFest, dari ribuan pengunjung hal JEC, total omzet selama 3 hari bisa mencapai milyaran. “Angka pastinya belum ada karena masih dalam tahap rekapitulasi,” katanya.

Dari data penyelenggara omzet tahun ini tidak jauh-jauh dari gelaran 2 tahun lalu bahkan bisa saja meningkat. Tahun 2007, dari total 300.000 pengunjung pameran diperoleh transaksi sebesar Rp 3,5 milyar. Sedangkan KickFest 2008 yang dilaksanakan di tiga kota, yakni Jogja, Makasar dan Bandung. Khusus untuk Jogja dan Makassar masing-masing menghasilkan transaksi sebesar Rp 5 milyar. Sedangkan untuk Bandung, transaksi mencapai Rp 15 milyar. Angka yang sangat fantastis.

Dengan transaksi seperti yang tercatat di atas, dan transaksi harian di luar pameran, dapat dikatakan bahwa ekonomi kreatif Indonesia turut ditopang oleh adanya industri clothing lokal dan distribution outlet (Distro). Tidak ada yang menyangka kan jika semua hal diatas itu diawali dari sekelompok anak muda asal Bandung yang secara diam-diam ingin bangkit dari keterpurukan? Hebatnya, semua itu mereka mulai dari keinginan untuk melayani pesanan sesama komunitas yang sehobi (musik, skateboard, BMX). Dan pelan tapi pasti, produk mereka rupanya dilirik pasar dan berkembang bak jamur di berbagai kota.

Ade Andriyansah dari Kreative Independent Clothing Komunity (KICK) menegaskan bahwa jumlah distro dan clothing di Indonesia sudah mencapai 1000, tersebar di 94 kota. Sebuah perkembangan yang luar biasa jika melihat bahwa awalnya itu semua dimulai dari 5 label clothing. Sekaligus, ini adalah bukti dan kisah dari sebuah bisnis yang dijalankan secara mandiri, independent, mengandalkan kekuatan komunitas dengan mengangkat desain yang didambakan konsumen.

Sumber: http://www.12-monkeys.com/
http://yainal.web.id/




About Kickfest Indonesia



Secara Umum, KICKFEST adalah festival clothing terbesar yang pernah ada di ASIA, kini sudah kali ke-3 kickfest di adakan di Indonesia sejak tahun 2007. Diacara ini para pecinta band indie Indonesia dan dengan bangga kickfest menghadirkan clothing hasil karya anak Indonesia. Acar ini diadakan setiap tahun di seluruh Indonesia dan seperti biasa Bandung adalah tempat acara puncak Kickfest 2009.

Secara khusus, KICKFEST adalah sebuah acara expo yang diprakarsai oleh asosiasi komunitas Clothing dan Distro yang menamai dirinya Kreative Independent Clothing Kommunity (KICK) yang berpusat di kota Bandung. Anggota untuk di Bandung sendiri tercatat 26 clothing dan 2 distro, sementara perwakilan resmi tercatat di Yogyakarta. Sementara Jakarta, Lampung, Surabaya, Makasar sebagai kota representative karena kepengurusannya belum diresmikan.

Saat ini KICKFEST bagi anggota KICK sendiri dianggap sebagai event paling 'sakral' yang hanya boleh diadakan satu kali dalam satu tahun.

KICKFEST roadshow kali ini merupakan lanjutan dari acara yang sama pada tahun 2007 dimana diadakan di sebagian ruas jalan Diponegoro tepat di depan Gedung Sate yang terkenal sebagai simbol Propinsi Jawa Barat. Pada saat itu acara diikuti oleh 107 perserta yang berasal dari Jakarta, Yogyakarta, Solo, Lampung, Makasar, Malang, Semarang dan Medan. Tercatat selama tiga hari acara itu mampu menyedot lebih dari 350.000 pengunjung dan nilai omset yang berhasil diraup sekitar lebih dari 3 milyar rupiah.

Konsep dari KICKFEST sendiri adalah: News, Education, Experience dan Entertainment.

NEWS, acara ini harus dapat memberikan informasi mengenai sesuatu yang terbaru atau telah dapat dicapai oleh pesertanya. Dapat berupa inovasi maupun tehnik dalam produksi dan desain.

EDUCATION, dimaksud untuk memberikan edukasi pasar dalam menghadapi ancaman pembajakan disain dan juga mengenai clothing lokal yang sesungguhnya, yaitu yang tidak hanya menjual produk tapi juga memiliki attitude dan image dalam setiap bentuk produksinya. Karena saat ini banyak sekali bermunculan clothing-clothing baru yang jauh menyimpang dari citra image lokal clothing yang sesungguhnya.

EXPERIENCE, acara ini harus memberikan kesan atau pengalaman yang medalam bagi para pengunjungnya. Tidak hanya berbelanja, diharapkan pengunjung dapat menikmati suatu suguhan yang berbeda dengan acara expo biasanya.

ENTERTAINMENT, hiburan sebagai pelengkap acara ini menghadirkan semua bentuk hiburan yang berbau semangat independent. Dapat berupa penampilan band, pemutaran film indie, skateboard showcase, art showcase dan lain lain.

***

Pada awal roadshow di Yogyakarta ini setiap brand tidak main-main untuk membawa konsep toko mereka ke arena expo. Hal ini terlihat dari dilibatkannya lebih dari 100 orang pegawai yang dibawa oleh mereka, dengan lebih dari 20 ton barang yang diangkut ke venue. Dan untuk promosi acara ini pihak organiser dari Kaminari Production juga nampak serius dalam menanganinya. Lebih dari 10.000 flyer, 5000 poster, 30 buah spanduk dan 2 buah billboard disebar diseluruh penjuru kota Yogyakarta dan kota-kota satelit sekitarnya. Tidak ketinggalan 3 buah radio dan 1 buah stasiun tv lokal menjadi partner media elektronik. Sementara 5 buah majalah anak muda nasional dan 3 koran lokal menjadi partner media cetak.

Sumber: http://kickindonesia.multiply.com/
http://kickfest.com/




Senin, 29 Maret 2010

No Label Stuff (N.L.S) (Clothing)



CV. ANTIESTETIKA INDONESIA adalah perusahaan induk yang pada awalnya dimulai dengan mendirikan merk NO LABEL STUFF, yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian jadi dengan jangkauan konsumen lebih diutamakan bagi kalangan remaja dan dewasa aktif.

NO LABEL STUFF / N.L.S banyak terinspirasi oleh kehidupan jalanan di kota besar seperti ; musik keras, olah raga jalanan, pekerja kasar, dsb yang kemudian diadaptasikan ke bentuk pakaian jadi dan disesuaikan dengan trend fashion yang sedang berlangsung.

Hingga sekarang perusahaan ini telah berhasil memasarkan produknya di beberapa kota besar di Indonesia seperti; Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Surabaya, Padang, Pekanbaru, Balikpapan, Denpasar, Ujung Pandang dan kota Bandung sebagai pusat penjualan utama.

Sampai saat ini kinerja perusahaan ini dioptimalkan pada beberapa cabang, berpusat pada induk perusahaan yaitu CV ANTIESTETIKA INDONESIA, memiliki beberapa cabang anak perusahaan seperti :

- NOLABELSTUFF : Merk dagang pria dan sebagai merk dagang utama

- NLS MAIDEN : Merk dagang untuk wanita

- NLS Jr. : Merk dagang untuk anak-anak

- AEWORX : Sebuah teamwork kreatif yang menjadi inti dari lahirnya dan pergerakan merk-merk diatas.

Dimana fungsi dan tujuan dibentuknya anak-anak perusahaan tersebut adalah untuk memperkuat konsep awal induk perusahaan yaitu konsep urban street style (sebuah gaya hidup di jalanan kota besar yang berkesan non-formal dan up to date, yang tidak akan habis ditelan waktu).

OFFICE

C.V. Antiestetika Indonesia
Merk Dagang : No Label Stuff (N.L.S)
Ph/fax : +62 22 420 44 55 / (CDMA) +62 22 7053 4455
E-mail : nolabelstuff@yahoo.com


STORE

Jl. Trunojoyo No. 8 Bandung 40115
Jawa Barat, Indonesia
Ph/fax : +62 22 420 44 55 / (CDMA) +62 22 7053 4455
E-mail Order : order@nolabelstuff.com

Sumber: http://www.distrobandung.com/
http://www.nolabelstuff.com/

Airplane Systm (Clothing)



Kreatifitas anak muda di Bandung memang gak ada matinya. Meski diserbu dengan pembangunan pusat perbelanjaan besar, distro yang mulai muncul pada tahun 90-an tetap eksis hingga kini. Salah satunya distro Airplane, di Jalan Aceh No 44.

Dimotori oleh tiga sahabat yang senang berkreasi sendiri membuat T’shirt dan celana, Fiki Chikara Satari, Helvi, dan Colay, akhirnya mengusung merek Airplane. Dengan modal awal Rp 300 ribu, mereka pasarkan kaos buatan sendiri itu di lingkungan terbatas.

“Awalnya hanya mulut ke mulut antar teman. Produksi kami pun hanya terbatas, paling beberapa stel kaos. Eh ternyata banyak yang suka, akhirnya kami titipin ke distro-distro milik teman,” ujar Fiki yang memulai usahanya 10 tahun yang lalu.

Melihat animo yang bagus, akhirnya pada 2001 atau tiga tahun setelah usahanya dirintis, Fiki dan dua sahabatnya menyewa sebuah tempat di Jalan Aceh 44. “Sewa awalnya dulu hanya Rp 6 juta per tahun, sekarang sudah Rp 60 juta per tahun,” ungkapnya.

Tidak hanya memproduksi T’shirt dan celana, jaket, sweater, topi, dan sepatu pun mulai dirambah Airplane. “Tapi ingat, kami ini jualan merek bukan hanya fashion. Merek bagi distro adalah identitas,” ujar Fiki.

Menurut Fiki, bertahan selama 10 tahun memang bukan hal yang mudah di tengah-tengah persaingan antara factory outlet dan mall-mall di Bandung. “Distro sendiri jumlahnya sudah mencapai 300-an. Biar merek kami tetap bisa eksis, kami harus melakukan inovasi terus,” ujarnya. Kini Airplane telah memasok ke 94 distro yang ada di Indonesia.

Sejak 2007, kata dia, Airplane memakai konsep season. Setiap empat bulan satu kali, dibuat tema khusus. “Untuk season awal tahun ini adalah ’seduce you good’. Kami ingin menjadikan awal tahun ini sangat menggoda, tentunya dalam konotasi yang baik,” tuturnya.

Tetap dengan mengusung model yang simpel, T’shirt, celana denim, hingga jaket semua dibuat sedikit ‘menggoda’. Menurut Direktur Kreatif Airplane Gino Herriansyah, warna yang mendominasi pada season kali ini adalah biru, merah, dan kuning. “Dengan adanya tema, memudahkan kami pada saat promosi,” cetus Gino.

Fiki menambahkan salah satu cara agar Airplane tetap eksis adalah menjadi sponsor band-band lokal, seperti the Sigit.”Kami menjadi sponsor bagi The Sigit yang akan konser di Texas pada Maret 2008 nanti,” ujar Fiki.

Bahkan untuk pemasaran produk Airplane, Fiki membuat terobosan baru dengan sistem pembelian online melalui website. “Yang pesan dari luar negeri banyak, seperti dari Finlandia, Australia, Filipina, Belanda dan juga Amerika,” ujarnya bangga.

Kini jumlah karyawan Airplane sudah mencapai 54 orang. Dengan keseriusan dan inovasi yang terus diasah, Fiki optimistis usahanya akan tetap bertahan di tengah persaingan usaha yang sudah tidak ramah lagi.

OFFICE

Jl. Titiran No. 7 Bandung 40133
Jawa Barat, Indonesia
Ph/fax : +6222 2531340
E-mail : contact@airplanesystm.com

SPACE SHOP

Jl. Aceh No.4 Bandung 40119
Jawa Barat, Indonesia
Ph : +6222 4210092
E-mail : spaceshop@airplanesystm.com

AB1 (Air Bus One)

Jl. Sultan Agung Bandung
Jawa Barat Indonesia
Ph : +6222 91812093
E-mail : ab1@airplanesystm.com

Sumber: http://www.distrobandung.com/
http://www.airplanesystm.com/



Sabtu, 27 Maret 2010

SKATERS forhardcoreriders (Clothing)



Skaters di dirikan pada tahun 1992 dengan busines core berupa bags, cloting, accescories yang di butuhkan oleh anak-anak muda untuk kegiatan olah raga skateboard dengan di padukan oleh gaya berpakaian 'street wear look'. Pada awalnya didirikan SKATERS forhardcoreriders , masih merupakan home industri. Namun demikian, seiring berjalannya waktu dan peningkatan kualitas seluruh komponen industri, seperti informasi management, sumber daya manusia, serta di dukung oleh Information Tecknology, maka pada saat ini SKATERS forhardcoreriders terus berusaha untuk menjadikan produknya, sebagai market leader di bidang 'main street wear'.

OFFICE

Babakan Ciamis 37 Bandung
Ph: +622 4205087

STORE

Jl. Merdeka No. 56, Bandung Indah Plaza (BIP) Lt1
Bandung
PH: 0224218210

SHOP

Jl. Cihampelas #155 A Bandung

Jl. Ciguriang # 10 Bandung

Jl. Sumatra # 31 ( New 18 Park ) Bandung

Jl. Kopo Sayati #161 A Bandung

Jl. Lembang #232 Bandung

Jl. Bayangkara #308 Ciwidey

Jl. RE. Martadinata #12 Sukabumi

Sumber: http://skaters.co.id/







BLACK ID (Clothing)



Black Id lahir pada tanggal 9 Pebruari 2004, dari kebutuhan akan sebuah identitas. Identitas yang dibutuhkan sebagai penyampai pesan dari komunitas musik di Bandung, yang mulai menunjukkan eksistensinya sebagai salah-satu kekuatan musik di Indonesia.

Pada masa itu Black Id tampil beda dengan membawa konsep fashion yang mengangkat gaya-gaya fashion asli Indonesia yang dikemas dalam gaya-gaya STREET-W EAR. Konsep baru Black Id tersebut ternyata diterima positif oleh pasar yang akhirnya berkembang menjadi jalinan yang lebih luas dan intens dengan melibatkan pihak-pihak media. Moment itu kemudian meredefinisi bagaimana sebuah bisnis fashion lokal atau distro dijalankan. Yaitu dengan menciptakan sebuah network atau jaringan kemitraan yang saling menguntungkan. Fungsi network sebenarnya adalah untuk menjembatani kebutuhan pasar dan tentunya untuk menyebarkan konsep fashion yang membawa pesan-pesan Indonesia.

SHOP
Jl. Belitung No. 3, Bandung
Jl. Buah Batu No. 269, Bandung
Jl. Cigurian No. 7 (near Mc Donalds King Plaza II Kepatihan)
Jl. Riau No. 18, Bandung
Jawa Barat, Indonesia
Ph/Fax: 0813 2020 6060 / 022 4262898

Sumber: http://blackidclothing.com/